1. Identifikasi
konflik
-
Pengertian konflik
Konflik berasal dari bahasa latin yaitu
configere yang bearti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik diartikan
sebagai sutu proses sosial antara dua orang atau lebih atau kelompok dimana
salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lainnya, mengahancurkannya atau
membuat tidak berdaya.
Menurut Daniel WEBSTER, maka pengertian
konflik adalah sebagai berikut :
- Persaingan
atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok(pertentangan pendapat,
kepentingan,dls).
- Perselisihan
- Perseteruan
Menurut Luthans(1981), konflik adalah
keadaan yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentangan.
-
Penyebab konflik
Faktor yang menyebabkan terjadinya
konflik dalam perusahaan
- Gaya
seseorang dalam bekerja
Misalkan dalam hal belajar, ada siswa
yang suka belajar pada situasi sepi, ada siswa yang suka belajar dengan
mendengarkan musik, ada siswa suka belajar berkelompok, ada siswa suka belajar
sendiri. Jika gaya belajar siswa yang berbeda ini disatukan dalam hal belajar,
maka dimungkinkan akan terjadi konflik.
- Ketidakjelasan
organisasi
Ketidak jelasan organisasi akan
memunculkan ketidakjelasan dalam pembagian tugas/jon discription. Hal ini akan
memungkinkan terjadinya benturan dalam hal bekerja, yang cendrung menimbulkan
konflik.
-
Perbedaan pendapat
Perbedaan pendapat yang tidak menemukan
kesepakatan, memiliki kecendrungan besar terjadinya konflik.
- Masalah
komunikasi
Miss comunication,
salah paham/pengertian dapat menimbulkan konflik
Faktor penyebab konflik sosial
- Perbedaan
individu
Setiap individu memiliki kepribadian
yang unik, artinya berbeda stu sama lainnya. Misalnya ada orang menyenangi
musik yang slow, ada yang menyenangi musik rock/keras, ada yang tidak
menyenangi musik, dll.
- Perbedaan
latar belakang kebudayaan
Setiap kelompok masyarakat mungkin
memiliki kebudayaan yang berbeda. Misalnya masyarakat di desa Trunyan tidak
mengubur mayatnya di kuburan, sementara budaya masyarakat lainnya mengubur
mayatnya.
- Perbedaan
kepentingan
Setiap pribadi/kelompok orang memiliki
kepentingan yang berbeda, misalnya kelompok karyawan/buruh menginginkan upah
yang tinggi demi kesejahteraan yang lebih baik, sementara pimpinan perusahaan
memberikan upah yang minim untuk memperbesar keuntungan dan memperbesar
perusahaan.
- Perubahan
yang cepat
Perubahan selalu dan pasti akan terjadi,
tapi tatkala perubahan terjadi terlalu cepat, dimungkinkan akan terjadi
konflik.
-
Sumber konflik
- Persaingan
sumber-sumber
Sumber-sumber(barang) yang langka disatu
sisi, sedangkan disisi lain dibutuhkan oleh banyak orang, cendrung menimbulkan
adanya perebutan sumber-sumber(barang) tersebut.
- Rintangan
dalam berkomunikasi
Hambatan dalam berkomunikasi yang
disebabkan misalnya perbedaan bahasa, perbedaan intonasi bahasa, kesulitan
dalam pendengaran, kesulitan dalam pengucapan kata dengan benar, merupakan
sumber konflik.
- Ketergantungan
tugas
Adanya pekerjaan yang dikerjakan secara
berrantai(sistem ban berjalan), jika
tahapan sebelumnya belum selesai, maka tahapan selanjutnya tidak bisa bekerja.
Contoh dalam pekerjaan membatik : ada bagian membuat pola, bagian mewarnai
pola, bagian pencelupan, dll.
-
Tahapan terjadinya konflik
-
Perselisihan kecil
- Tantangan
yang lebih besar
- Pertarungan/perseteruan
terbuka
-
Jenis-jenis konflik
- Menurut
Polak M(1982)
- Konflik
antar kelompok
- Konflik
intern dalam kelompok
- Konflik
antar individu
- Konflik
intern individu
- Menurut
Soekanto S(1981)
- Konflik
pribadi
- Konflik
rasial
- Konflik
antar kelas sosial
- Konflik
politik antar golongan masyarakat
- Konflik
berskala internasional
- Menurut
Handoko,T.H(1992)
- Konflik
dalam diri individu
- Konflik
antar individu dalam organisasi
- Konflik
antar individu dengan kelompok
- Konflik
antar kelompok
- Konflik
antar organisasi
- Menurut
Owns Winardi, Davis, dan Newstron
- Intrapersonal
conflict/konflik dalam diri sendiri
- Interpersonal
conflict/konflik antar individu
- Intragroup
conflict/konflik antar anggota suatu organisasi
- Intergroup
conflict/konflik antar kelompok
- Interorganization
conflict/konflik antar otganisasi
- Menurut
Ursula Lehr(1980)
- Konflik
antara anak dengan orang tua
- KonKonflik
dengan sanak keluarga
- Konflik
dengan orang lain
- Konflik
antara suami dengan istri
- Konflik
di sekolah
- Konflik
dalam pemilihan pekerjaan
- Konflik
agama
- Konflik
pribadi
- Menurut
Lewis A. Coser
- Konflik
realistis
Adalah konflik yang benar-benar nampak,
seperti misalnya pemogokan buruh, tawuran pelajar, perkelahian, dls.
-
Konflik non reslistis
Adalah konflik yang
sesungguhnya ada, tetapi tan ditampakkan secara kasat mata, seperti misalnya
penggunaan ilmu gaib.
-
Tipe konflik
- Konflik
fungsional
Adalah konflik yang mampu memperbaiki/meningkatkan prestasi.
- Konflik
tidak fungsional
Adalah konflik yang menyebabkan menurunnya(memperburuk) prestasi.
-
Dampak konflik
- Dampak
positif/manfaat ( menurut Du Brin, A.J )
- Dapat
menimbulkan perubahan secara konstruktif
- Segala
daya dan motivasi tertuju pada pencapaian tujuan
- Merangsang
inovasi dan keeratan kelompok
- Menggantikan
tujuan yang tidak relevan
- Manajemen
konflik dapat menguntungkan organisasi
- Dapat
mengurangi ketegangan dalam bekerja
- Dampak
negatif( menurut Edelman, R.J )
- Terjadinya
gangguan psikologis
- Gangguan
fisik
- Gangguan
tingkah laku
- Dapat
menimbulkan stres
- Menurunnya
kepuasan kerja
- Kepercayaan
merosot
- Waktu
terbuang sia-sia
-
Konsentrasi kerja merosot
- Saling
tak masuk kerja
-
Produktivitas menurun
- Pengambilan
keputusan terganggu
-
Mengelola konflik
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mengelola konflik, antara lain : menyimak proses terjadinya konflik, mengetahui
sebab-sebab terjadinya konflik, membedakan jenis-jenis konflik, memilih
pendekatan yang tepat, mengantisipasi kemungkinan dampak yang merugikan
organisasi. Model/gaya mengelola konflik, antara lain :
- Kolaborasi(kerjasama)
Gaya mengelola konflik yang mengusahakan
agar terjadi kerjasama yang baik antara mereka yang berkonflik, sehingga
sama-sama merasa diuntungkan.
- Mengikuti
kemauan orang lain
Menilai orang lain lebih tinggi dan
patut dituruti, dibanding diri sendiri ( mengalah).
- Menonjolkan
kemauan sendiri(mendominasi)/Dominating style/Forcing
Memaksakan kemauan sendiri, dan
memandang orang lain kurang penting.
- Menghindari/Avoiding
Menghindakan terjadi konflik, dengan pengalihan
perhatian atau mengulur-ulur waktu
- Kompromi/compromising
Mencari jalan tengah dari berbagai
kepentingan yang berbeda, yang dapat diterima oleh semua pihak.
2. Mengatasi
konflik
-
Hindari sumber konflik
Artinya lakukan langkah menjauhi
sumber-sumber yang dimungkinkan menciptakan/menimbulkan konflik. Kita tidak
perlu menguras tenaga, pikiran dan waktu untuk mencoba mengubah mereka(lawan
konflik), ataupun mengubah diri kita sendiri( menurut daniel Robin ).
-
Netralisasi sikap
Menurut Robin, bila tidak bisa
menghindar atau terpaksa harus berhadapan dengan mereka(sumber konflik), maka
yang dilakukan adalah menetralisasi diri yaitu tidak menunjukkan sikap
konfrontasi atau sikap yang menyebalkan mereka(tidak terpengaruh dan tidak
mempengaruhi).
-
Ubah sikap kita
Adalah sulit untuk merubah pendirian
orang lain, dan akan lebih mudah merubah diri sendiri. Agar tidak terjadi
konflik, sesuaikan sikap kita dengan kemauan mereka(mengalah demi sebuah kemenangan,
kemenangan terhindar dari konflik).
-
Blending
Jika bisa, lakukan kompromi untuk
mencari kesamaan-kesamaan dalam perbedaan. Berangkat dari kesamaan-kesamaan
tersebut kita kurangi perbedaan, sehingga sampai pada satu titik tengah yang
sama-sama bisa diterima oleh semua pihak.
-
Undestanding
Mencoba memahami dasar/alasan-alasan
pikiran mereka yang berbeda dengan kita. Dengan memahami itu, maka kita bisa
mencari cara untuk menyelesaikan masalah.