BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Protozoa merupakan hewan bersel satu,
berinti sejati dan tidak memiliki dinding sel. Dimana kebanyakan protozoa hanya dapat dilihat
dibawah mikroskop. Bentuk tubuh setiap protozoa berbeda-beda antara satu dengan
yang lainnya, pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. Berdasarkan
pergerakannya, protozoa dikelompokkan menjadi (4), yaitu Flagellata (bergerak
menggunakan flagel, misalnya Trypanosoma dan Tricomanas), Rhizopoda (bergerak
dengan pseudopodia atau kaki semu, misalnya Amoeba), Ciliata (bergerak dengan
cilia atau rambut getar, misalnya Paramecium), dan Sporozoa (tidak memiliki
alat gerak, misalnya Plasmodium Sp.).
Pada umumnya protista atau protozoa hidup
soliter pada habitat yang beragam. Sebagian besar hidup di air laut atau air
tawar, misalnya di selokan, kolam, sungai, danau, rawa ataupun genangan air.
Adapula yang hidup di tanah, pohon dan batu.
Untuk mengetahui dan mengamati protozoa apa
saja yang terkandung dalam air rendaman jerami, maka diadakanlah praktikum pada
tanggal 20 Desember 2013 di Laboratorium Biologi Fakultas MIPA. Dimana jerami
direndam dalam air selama satu minggu (7 hari).
1.2 Tujuan
1) Dapat
membuat preparat air rendaman jerami.
2) Dapat
mengamati protozoa yang terkandung di dalam air rendaman jerami.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu
dan Tempat
Dimana
praktikum mengamati air rendaman jerami dilakukan pada hari Jumat tanggal 20
Desember 2013. Bertempat di Laboratorium Biologi Fakultas MIPA UNHI.
2.2 Alat
dan Bahan
1. Alat
·
Mikroskop
·
Object Glass
·
Cover Glass
·
Handscone
·
Masker (b/p)
·
Pipet tetes
·
Tissue
2. Bahan
·
Air Rendaman Jerami
2.3 Prosedur
Kerja
1. Siapkan
alat dan bahan.
2. Gunakanlah
alat proteksi diri (b/p)
3. Ambillah
air rendaman jerami dengan pipet tetes.
4. Teteskan
pada object glass yang bersih. Kemudian tutup dengan cover glass.
5. Amatilah
dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x dan temukan protozoa apa saja yang
ada.
6. Catat
hasil pengamatan, di gambar atau difoto.
7. Bersihkan
kembali alat dan bahan yang digunakan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Pengamatan
Keterangan
1. Paramecium
2. Euglena
3.2 Pembahasan
1)
Paramecium
Sp.
·
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Sub-phylum : Ciliophora
Classis : Ciliate
Sub-classis : Holotricha
Ordo : Hymenostomatida
Family : Paramecidae
Genus : Paramaecium
Species : Paramaecium
caudatum
·
Morfologi
Paramaecium
memiliki tubuh yang sebagian atau seluruhnya tertutupi oleh cilia atau rambut
getar. Dimana bereproduksi secara vegetatif dengan pembelahan melintang.
Paramecium memiliki
tubuh streamline yang
dapat digunakan untuk berenang. Laju renang dibantu oleh silia yang menutupi
permukaan tubuh.
Paramecium bergerak dengan
kecepatan 1500 µ/detik atau lebih. Selama bergerak, silia membuat gerakan yang
simultan dari anterior ke posterior, disebut ritme metakronal.
·
Anatomi
Bentuk
sel pada paramecium seperti sandal (alas kaki), memiliki
makronuklesus satu, mikronukleus satu atau lebih, dimana mikronukleus berfungsi
sebagai alat reproduksi dan mikronekleus sebagai konjugasi. Memiliki vakuola
denyut yang terletak pada permukaan aboral yang berfungsi sebagai sistem
ekskresi dan mengedarkan makanan keseluruh tubuh. Ujung sel bagian anterior
lebih tumpul atau membulat. Vakuola makanan banyak dan makronukleus bundar atau
letaknya ditengah.
Paramecium merupakan salah
satu protista mirip hewan.
Protista ini berukuran sekitar 50-350 ɰm. Paramecium telah
memiliki selubung inti (Eukariot). Uniknya Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel,
yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan
reproduksi, dan inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi
kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi. Paramecium bereproduksi secara aseksual
(membelah diri dengan cara transversal), dan seksual (dengan konjugasi). Paramecium Sp bergerak dengan menggetarkan silianya.
Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop.
Mereka menangkap makanan dengan cara menggetarkan silianya, maka terjadi aliran
air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri
bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. memiliki vakuola makanan yang
berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang
berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.
Tubuh
paramecium memiliki
dua vakuola kontraktil dan sejumlah vakuola makanan. Panjang tubuh berkisar
antara 80-350 µm. permukaan ventral mengandung celah mulut. paramecium bereproduksi secara
aseksual dengan pembelahan transversal.
·
Habitat
Habitat
alami mereka adalah air tawar, Paramecium Sp mengambil air dari hipotonik
lingkungan melalui osmosis dan menggunakan kandung kemih seperti kontraktil
vakuola untuk mengumpulkan kelebihan air dari kanal radial dan mengusir berkala
melalui membran plasma oleh kontraksi sekitarnya sitoplasma. Paramecium distribusi
diseluruh dunia diair tawar kolam, aliran air, sungai, danau, sawah.
2) Euglena
·
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Philum : Protozoa
Sub-Philum : Sarcomastigophora
Kelas : Phitomastigophora
Family : Euglenoidae
Genus :
Euglena
Species : Euglena Viridis
·
Morfologi
Euglena
memiliki tubuh yang menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel
Euglena viridis. Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron dimana ujung tubuhnya meruncing
dengan satu bulu cambuk. Hewan ini memilki stigma (bintik mata berwarna merah)
yang digunakan untuk membedakan gelap dan terang. Euglena juga memiliki
kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosintesis. Euglena memasukkan
makanannnya melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan
yang berupa hewan – hewan kecil dicerna.
·
Anatomi
Euglena
memiliki satu flagella yaitu ekor sebagai alat gerak, satu panjang dan satu
pendek organieme ini dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu
dan tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan mekanik. Untuk
reproduksi Euglena berkembang biak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan
biner secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus
menjadi dua. Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi
menjadi dua. Akhirnya terbentuklah dua sel euglena baru. Sistem sirkulasi
euglena mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat
organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat
makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam sitoplasma.
Euglena
adalah sel tunggal memanjang runcing diujung posterior, dan tumpul pada ujung
anterior. Euglena viridis adalah
sejenis alga bersel tunggal yang
berbentuk lonjong dengan ujung anterior (depan) tumpul dan meruncing pada ujung
posterior (belakang). Setiap sel Euglena dilengkapi dengan sebuah bulu cambuk (flagel)
yang tumbuh pada ujung anterior sebagai alat gerak. Pada ujung anterior ini
juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah posterior. Pada bagian
posterior, celah ini melebar dan membentuk kantong cadangan atau reservoir.
Flagel terbentuk di sisi reservoir. Di sisi lain dari flagel terdapat bintik
mata yang sangat peka terhadap rangsangan sinar matahari. Tubuh Euglena
terlindung oleh selaput pelikel, sehingga bentuk tubuhnya tetap.
·
Habitat
Euglena
berhabitat di habitat air tawar dan melimpah di daerah ini, seperti di
kolam peternakan atau parit saluran air, yang mengkonsumsi kotoran binatang. Euglena dapat hidup secara autotrop maupun
secara heterotrop. Pada saat sinar matahari
mencukupi, Euglena melakukan fotosintesis.
Tetapi bila tidak terdapat sinar matahari, Euglena mengambil zatorganik yang
terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui
membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam
sitop. Euglena adalah hewan
bersel satu berwarna hijau, karena berklorofil, merupakan suatu marga dari
hewan-hewan mastigophora. Hidup dalam kolam dan sering membuat lapisan
permukaana air yang berwarna hijau
Euglena
banyak dijumpai di kolam-kolam dan sering memberikan warna hijau pada air
kolam. Hal in disebabkan hewan tersebut memiliki kloroplas didalam tubuhnya.
Euglena terdapat di air tawar, misal di sawah. Bentuk tubuh sel oval memanjang,
pada mulut sel terdapat cambuk atau flagel dan digunakan untuk bergerak. Dekat
mulut terdapat bintik mata (stigma) yang gunanya untuk membedakan gelap dan
terang. Di dalam sitoplasmanya terdapat butir kloroplas yang berisi klorofil.
Oleh karena itu Euglena berwarna hijau. Contohnya Euglena viridisz.
BAB IV
KESIMPULAN
Salah satu protista mirip hewan yang ditemukan
dalam air rendaman jerami adalah Paramecium Sp dan Euglena. Paramecium Sp berukuran sekitar 50-350ɰm dan memiliki selubung
inti (Eukariot) serta terdapat alat gerak berupa silia. Hewan ber sel satu terdiri dari
organel sel: silia, inti sel, plasmolema, flagelata, protoplasma.
Euglena
viridis adalah
sejenis alga bersel tunggal yang
berbentuk lonjong dengan ujung anterior (depan) tumpul dan meruncing pada ujung
posterior (belakang) serta euglena
memiliki alat gerak berupa flagel.
DAFTAR PUSTAKA