Tujuan
Pembelajaran :
1.
Menjelaskan
konsep manusia.
2.
Menjelaskan
homeostatis dan homeodinamik.
3.
Menyebutkan
konsep kebutuhan dasar manusia.
4.
Menjelaskan ciri
kebutuhan dasar manusia.
5.
Menjelaskan
faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia.
6.
Menjelaskan pendapat
beberapa ahli tentang model kebutuhan dasar manusia.
KONSEP
MANUSIA
Secara bahasa,
manusia berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Manu dan bahasa Latin, yaitu Mens
yang artinya berpikir, berakal budhi. Ditinjau dari (2) sudut pandang dapat
dibedakan sebagai makhluk holistik dan sistem.
1)
Manusia sebagai Makhluk Holistik
Manusia merupakan
makhluk yang utuh dimana terdiri atau perpaduan dari unsur biologis (tersusun atas sistem organ tubuh yang digunakan
untuk mempertahankan hidupnya mulai dari ia lahir, tumbuh dan berkembang,
sampai akhirnya meninggal), unsur
psikologis (mempunyai struktur kepribadian, tingkah laku sebagai
manifestasi kejiwaan dan kemampuan berpikir dan kecerdasan), unsur sosial (perlu hidup bersama dengan
orang lain, saling bekerjasama dalam memenuhi kebutuhan dan tuntunan hidup,
mudah dipengaruhi kebudayaan, serta dituntut untuk bertingkah laku sesuai
dengan harapan dan norma yang ada), unsur
spiritual (manusia memiliki keyakinan, pandangan hidup, dan dorongan hidup
sejalan dengan keyakinan yang dianutnya).
2)
Manusia sebagai Sistem
Manusia sebagai sistem
terdiri dari sistem adaptif (proses
perubahan individu sebagai respons terhadap perubahan lingkungan yang dapat
mempengaruhi integritas atau keutuhan), sistem
personal (memiliki proses persepsi dan tumbuh kembang), sistem interpersonal (dapat
berinteraksi, berperan, berkomunikasi dengan orang lain), sistem sosial (memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan
keputusan di lingkungannya, baik itu dalam keluarga, masyarakat maupun
lingkungan pekerjaan).
HOMEOSTATIS
DAN HOMEODINAMIK
1)
Homeostatis
Merupakan
mekanisme tubuh dalam upaya mempertahankan keseimbangan tubuh untuk menghadapi
berbagai kondisi yang dialaminya. Proses homeostatis dapat terjadi jika tubuh
mengalami stres, maka secara alamiah tubuh akan melakukan mekanisme
mempertahankan diri untuk menjaga kondisi agar tetap seimbang. Homeostatis
adalah suatu proses pemeliharaan stabilitas dan adaptasi terhadap kondisi
lingkungan sekitar yang terjadi secara terus-menerus.
Homeostatis
terdiri dari (2) bagian, yaitu Homeostatis
Fisiologis dimana dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh sistem
endokrin dan sistem saraf otonom. Proses homeostatis fisiologi terjadi melalui
empat cara beikut :
a) Pengaturan diri,
sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat, contohnya pada proses
pengaturan fungsi organ tubuh.
b) Kompensasi,
tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan yang terjadi didalamnya.
Misalnya, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh
darah perifer akan mengalami kontriksi dan merangsang pembuluh darah bagian
dalam untuk meningkatkan kegiatan (menggigil) yang dapat menghasilkan panas
sehingga suhu tetap stabil. Contoh lainnya, pelebaran pupil untuk meningkatkan
persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh.
c) Umpan balik negatif, proses ini penyimpangan terhadap keadaan normal.
Dalam keadaan abnormal, tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan
balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
d) Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan
fisiologis, contohnya apabila
seseorang mengalami hipoksia, akan terjadi proses peningkatan denyut jantung
untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.
Homeostatis
Psikologis, berfokus pada
keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari
pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma
dan kultur masyarakat. Contohnya, mekanisme pertahanan diri (menangis, tertawa,
berteriak, memukul, mencerca, dan lainnya).
Jadi, proses homeostatis pada intinya adalah
keseimbangan dalam tubuh yang dapat digambarkan pada Gambar 1.1 berikut :
2)
Homeodinamik
Merupakan
pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia dengan lingkungan
sekitarnya. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri,
tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya.
Pada proses
homeodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang merupakan
satu kesatuan yang utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda, proses hidup yang
dinamis, selalu berinteraksi dengan lingkungan yang dapat dipengaruhi dan
mempengaruhi, serta memiliki keunikan tersendiri. Ada beberapa prinsip dalam
proses homeodinamik yaitu :
a)
Prinsip Integralitas, prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan
lingkungan yang tidak dapat dipisahkan. Perubahan proses kehidupan ini terjadi
secara terus-menerus karena adanya interaksi manusia dengan lingkungan yang
saling mempengaruhi.
b) Prinsip Resonansi,
proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya bervariasi, mengingat
manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan lingkungan.
c)
Prinsip Helicy,
setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung perlahan-lahan dan
terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan.
KONSEP
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Kebutuhan dasar
manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan
keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
CIRI
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Manusia memiliki
kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada dasarnya memiliki
kebutuhan yang sama, akan tetapi karena terdapat perbedaan budaya, maka
kebutuhan tersebut pun ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia
menyesuaikan diri dengan mempriolitaskan yang ada. Jika mengalami kegagalan dalam
memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras dan bergerak untuk
berusaha mendapatkannya.
FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
(1)
Penyakit
Adanya penyakit dalam
tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis
maupun psikologis karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan
kebutuhan lebih besar dari biasanya.
(2)
Hubungan
Keluarga
Hubungan keluarga yang
baik akan meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya,
merasakan kesenangan hidup, tidak adanya rasa curiga dan sebagainya.
(3)
Konsep Diri
Konsep diri manusia
memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan dasar karena konsep diri yang
positif memberikan makna dan keutuhan bagi seseorang. Orang yang merasa positif
akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang
sehat, sehingga mudah memenuhi kebutuhan dasarnya.
(4)
Tahap
Perkembangan
Sejalan dengan
meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan. Setiap tahap perkembangan
pasti memerlukan pemenuhan kebutuhan yang berbeda, baik itu secara biologis,
psikologis, sosial maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh juga
mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang berbeda.
PENDAPAT
BEBERAPA AHLI TENTANG MODEL KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
(1)
Virginia Henderson
Virginia Henderson
(dalam Potter dan Perry, 1997) membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam 14
komponen yaitu :
1.
Bernapas secara
normal.
2.
Makan dan minum
yang cukup.
3.
Eliminasi (BAK
dan BAB).
4.
Bergerak dan
mempertahankan postur yang dinginkan.
5.
Tidur dan
istirahat.
6.
Memilih pakaian
yang tepat.
7.
Mempertahankan
suhu tubuh dalam kisaran normal dengan menyesuaikan pakaian yang dikenakan dan
memodifikasi lingkungan.
8.
Menjaga
kebersihan diri dan penampilan.
9.
Menghindari
bahaya dari lingkungan dan menghidari membahayakan orang lain.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam
mengekspresikan emosi, kebutuhan, kekhawatiran dan opini.
11. Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan.
12. Bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk
membiayai kebutuhan hidup.
13. Bemain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk
rekreasi.
14. Belajar, menemukan, atau memuaskan rasa ingin tahu
yang mengarah pada perkembangan yang normal, kesehatan, dan penggunaan
fasilitas kesehatan yang tersedia.
(2)
Jean Waston
Jean Waston (dalam B.
Talento, 1995) membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam dua peringkat utama,
yaitu kebutuhan yang tingkatannya lebih
rendah dan kebutuhan yang
tingkatannya lebih tinggi. Pemenuhan kebutuhan yang tingkatannya lebih
rendah tidak selalu membantu upaya kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi
diri.
(3)
Abraham Maslow
Teori hierarki
kebutuhan dasar manusia yang dikemukakan Abraham Maslow (dalam Potter dan
Perry, 1997) dapat dikembangkan untuk menjelaskan kebutuhan dasar manusia
sebagai berikut :
1.
Kebutuhan
Fisiologis
Merupakan kebutuhan paling
dasar, seperti kebutuhan fisiologis (oksigen, cairan atau minum, nutrisi atau
makan, keseimbangan suhu tubuh, eliminasi, tempat tinggal, istirahat dan tidur,
serta kebutuhan seksual.
2.
Kebutuhan Rasa
Aman dan Perlindungan
· Perlindungan
fisik, meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup. Ancaman
tersebut dapat berupa penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan dan
sebagainya.
· Perlindungan
psikologis, yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru dan
asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk sekolah
pertama kali karena merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi dengan
orang lain dan sebagainya.
3.
Kebutuhan Rasa
Cinta serta Rasa Memiliki dan Dimiliki
Meliputi, memberi dan
menerima kasih sayang, mendapatkan kehangatan keluarga, memiliki sahabat,
diterima oleh kelompok sosial dan sebagainya.
4.
Kebutuhan akan
Harga Diri
Kebutuhan ini terkait
dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa percaya diri
dan kemerdekaan diri. Selain itu juga memerlukan pengakuan dari orang lain.
5.
Kebutuhan
Aktualisasi Diri
Merupakan kebutuhan
tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada
orang lain atau lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.
Referensi :
Buku 1 Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. (A. Aziz Alimul H.)