Rabu, 29 Januari 2014

BIOLOGI : SIKLUS HIDUP OOMYCOTA (JAMUR AIR)

BAB I
PENDAHULUAN


            Organisme yang hidup di bumi ini sangat beragam. Salah satunya adalah anggota kingdom Protista. Dimana terdiri atas organisme yang mirip hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jamur (fungi). Protista terdiri dari organisme uniseluler atau multi seluler yang telah memiliki selaput inti pada nukleusnya.
            Protista memberikan peranan penting dalam kehidupan manusia, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Banyak anggota protista yang dapat dimakan, menghasilkan bahan-bahan industri, membantu menjaga kesuburan tanah, dan ada juga yang dapat menyebabkan penyakit. Pada bab pembahasan kami akan menjelaskan mengenai daur hidup dari protista mirip jamur/ fungi, yaitu jamur air/ oomycota.
Oomycetes dikenal juga dengan jamur air, adalah kelompok protista bersel tunggal yang berfilamen. Anggota-anggotanya secara fisik mirip dengan fungi (jejamuran), sehingga organisme ini pernah dimasukkan sebagai anggota fungi, bahkan hingga sekarang kajian biologinya masih dimasukkan ke dalam mikologi (ilmu tentang biologi fungi). Dalam bahasa Inggris, Oomycetes disebut juga sebagai water moulds ("jamur air") karena kebiasaannya yang tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan berair.
Ada juga disebutkan Oomycotina berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada cara reproduksi seksual pada jamur air. Beberapa anggota Oomycotina bersifat uniseluler dan tidak memiliki kloroplas. Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda dengan dinding sel jamur sejati yang terbuat dari polisakarida yang disebut kitin. Yang membedakan jamur air dengan jamur sejati adalah adanya sel biflagellata yang terjadi pada daur hidup jamur air. Sementara jamur sejati tidak memiliki flagella. Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau, atau aliran air. Meraka hidup sebagai pengurai dan berkoloni. Walaupun begitu, ada juga yang hidup pada sisik atau insang ikan yang terluka sebagai parasit. Contoh anggota Oomycotina adalah Saprolegnia, dan Phytoptora infestans. Selain bersifat parasit, jamur air juga bersifat patogen (dapat menimbulkan penyakit), seperti menyebabkan pembusukan kayu pada kentang dan tomat.




BAB II
PEMBAHASAN

 
Gambar 2.1  Daur Hidup Oomycota

Dalam fase vegetatif dari pergiliran keturunannya, sel-selnya memiliki inti diploid, padahal fungi memiliki inti haploid. Berdasarkan kajian biologi molekuler, organisme ini ternyata berhubungan lebih dekat dengan alga coklat  dan diatom daripada dengan fungi, sehingga digolongkan dalam filum heterokontophyta. Nama ini berasal dari tahap sel motil (bergerak) yang berciri memiliki dua flagella tidak sama panjang. Beberapa anggota Oomycetes memproduksi spora aseksual yang disebut zoospora. Mereka juga memproduksi spora seksual yang disebut oospopra.
1.      Reproduksi Aseksual
Bermula dengan adanya zoosporangium (2n) yang berada pada ujung hifa yang terbentuk dari benang atau hifa yang membengkak. Di dalam sporangium tersebut, dihasilkan spora yang berflagella yang disebut zoospora (2n). Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai, maka akan berkecambah dan tumbuh menjadi mycelium baru. Namun jika lingkungan yang tidak memungkinkan, maka Zoospora ini kemudian membentuk sista (2n) untuk bertahan hidup.


2.      Reproduksi Seksual
Reproduksi ini terjadi dengan cara oogami. Di dalam oogonium dibentuk sel telur, sedangkan di dalam anteridium tidak terbentuk sel sperma, tetapi terdapat banyak inti. Jika anteridium bersentuhan/menempel dengan oogonium akan menghasilkan saluran fertilisasi yang akan menembus oogonium dan menyediakan jalan bagi perpindahan inti. Pembuahan oosfer (sel telur) menghasilkan zigot. Zigot mempunyai dinding tebal dan tahan terhadap kondisi yang tidak menguntungkan, seperti udara dingin dan kekeringan. Zigot akan berkembang menjadi oospora. Setelah mengalami fase istirahat, intinya mengalami reduksi dan selanjutnya tumbuh menjadi individu baru. Dimana individu baru ini mula-mula berinti empat, tetapi selanjutnya berinti banyak. Selanjutnya zigot mengalami germinasi/ perkecambahan untuk terjadinya pembebasan zigot yang dapat mengalami pembelahan meiosis untuk menghasilkan individu-individu lainnya.
Ciri-ciri dari Oomycota adalah sebagai berikut :
ü  Benang-benang hifa tidak bersekat melintang(senositik) sehingga didalamnya di jumpai inti dalam jumlah banyak.
ü  Dinding selnya terdiri dari selulosa.
ü  Melakukan reproduksi aseksual dengan membentuk zoospore yang memiliki 2 flagela untuk berenang di dalam air.
ü  Melakukan reproduksi secara seksual dengan membentuk gamet (sel kelamin) setelah fertilisasi akan terbentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora. Nama divisi Oomycota diambil dari cirri jamur ini yang dapat menghasilkan oospora. Oospora adalah spora yang dibentuk oleh zigot yang berdinding tebal, dan setelah itu terjadi fase istirahat. Dinding tebal itu digunakan sebagai perlindungan. Jika kondisi memungkinkan, spora akan tumbuh menjadi hifa baru. Contoh dari jamur ini adalah Saprolegnia, Phytophthora, Pythium.

a)      Saprolegnia
Jamur ini hidup saprofit pada bangkai ikan dan bangkai serangga, baik di darat maupun di air. Miselium vegetatifnya berkembang didalam substrat dan bertugas sebagai miselium reproduktif.
Gambar 2.2 Siklus Hidup Saprolegnia

b)      Phytophthora
Biasanya hidup parasit pada tumbuhan budidaya, contohnya pada kentang. Miselium vegetatifnya berkembang dalam jaringan tubuh inang. Ujung-ujung hifanya dapat menjulur ke luar tubuh inangnya melalui stomata. Pada ujung hifa dapat terbentuk konidium yang mampu menghasilkan spora. Jika sporangium jatuh pada daun yang berair, zoospora akan keluar berkecambah atau tunas.selanjutnya tumbuh menjadi hifa dan membentuk miselium. Jika sebagian hifanya mencapai stoma/ lentisel maka akan tumbuh keluar membentuk kondium baru. Phytophthora dapat berkembang biak secara generatif dengan cara konjugasi zoospora yang dilakukan dalam laboratorium.
 

Gambar 2.3 Siklus Hidup Phytophthora 

c)    Phytium debaryanum
Berkembang biak pada persemaian yang tanahnya lembab dan mengalami perubahan suhu serta kaya akan bahan organik. Umumnya parasit pada tumbuhan muda atau bibit tembakau, kina, nanas. Kerusakan dapat terjadi bahkan pada saat belum berkecambah. Perkembangan aseksualnya dengan cara membentuk zoosporangium yang menghasilkan zoospora. Sedangkan secara seksual dengan pembuahan gamet yang akan menghasilkan oospora. Jamur ini juga mampu berkembang biak pada bahan organik yang mati didalam tanah.
Gambar 2.4 Siklus Hidup Phytium debaryanum


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Oomycetes dilihat tanggal 03 Januari 2013.

Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1 untuk SMA/MA. Bumi Aksara : Jakarta.