Rabu, 29 Januari 2014

PRAKTIKUM BIOLOGI : PEMBUATAN PREPARAT IRISAN TUMBUHAN


BAB I
PENDAHULUAN

            1.1        Latar Belakang
Dalam Biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup atau merupakan unit terkecil penyusun semua makhluk hidup. Tubuh makhluk hidup bersel banyak memiliki bentuk dan susunan sel yang beranekaragam. Sel-sel itu berkelompok membentuk massa dengan berbagai spesialisasi lapisan sel yang berbeda. Pada makhluk hidup yang tubuhnya hanya terdiri dari satu sel, segala fungsi kehidupannya dilakukan oleh sel tersebut (Tianaizta, 2013).
Semua sel dibatasi oleh suatu membran yang disebut dengan membran plasma (membran sel),sementara daerah di dalam sel disebut sitoplasma.   Di dalam sitoplasma terdapat organel sel dan inti sel (nukleus).     Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang berbeda yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik (Tianaizta, 2013).
Sel tumbuhan dibatasi oleh dinding sel yang didalamnya terdapat tempat berlangsungnya reaksi kimia yang diperlukan untuk kehidupan sel. Pengamatan tentang sel hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. Dalam hal ini, mempelajari ukuran, dan bentuk sel merupakan hal penting, namun tanpa memahami isi dari sel (unit sel) serta hubungannya dengan sel-sel lain yang melapisinya tidak akan didapat pengetahuan yang mendalam tentang sel itu sendiri (Hidayat, 1995).
Preparat irisan adalah preparat yang dibuat dari irisan-irisan tipis yang tembus cahaya dari suatu organ tubuh mahluk hidup. Pengirisan dilakukan apabila organ yang akan dibuat preparat cukup tebal. Pengirisan dapat dilakukan dengan tangan atau bantuan alat yang disebut mikrotom. Preparat irisan biasanya dari batang, akar, daun, otot, jantung, hati, syaraf, tulang rawan dan sebagainya.
Untuk mengetahui dan mengamati sel tumbuhan maka dilakukan praktikum di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Biologi pada tanggal 06 Desember 2013, dimana praktikum tersebut mengenai pembuatan preparat irisan tumbuhan berupa umbi wortel, umbi kentang dan batang cabai.

            1.2         Tujuan
1)    Dapat membuat preparat irisan tumbuhan.
2)    Mampu mengamati bagian sel yang terdapat dalam umbi maupun batang tumbuhan.


BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1      Waktu dan Tempat
Praktikum ini berlangsung pada hari Jumat tanggal 06 Desember 2013 yang  bertempat di Laboratorium Biologi Fakultas MIPA.
2.2      Alat dan Bahan
1)    Alat
·         Mikroskop
·         Object Glass
·         Cover Glass
·         Silet atau cutter
·         Cawan petri atau mangkuk kecil
·         Pipet tetes
2)    Bahan
·         Umbi wortel
·         Umbi kentang
·         Batang cabai
·         Aquades atau air
2.3      Prosedur Kerja
1.    Siapkan alat dan bahan.
2.    Irislah setipis mungkin umbi wortel, umbi kentang dan batang cabai kemudian letakkan pada cawan petri.
3.    Pilihlah irisan yang paling tipis dan bagus, lalu letakkan diatas object glass yang bersih lalu tetesi aquades menggunakan pipet tetes. Setelah itu tutup dengan cover glass.
4.    Selanjutnya amati di bawah mikroskop.
5.    Hasil pengamatan yang terlihat dicatat, digambar atau difoto.
6.    Rapikan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1      Hasil Pengamatan
1)    Umbi Wortel
     
        Keterangan :
       1. Dinding Sel 
       2. Membrane Sel
       3. Kloroplas
       4. Nukleus

2)    Umbi Kentang

         Keterangan
         1. Amilum
         2. Hillus
         3. Lamela
3)    Batang Cabai

         Keterangan
         1. Epidermis
         2. Korteks
         3. Kambium
         4. Xylem
         5. Floem 
         6. Empulur

3.2      Pembahasan
A.    Umbi Wortel
Dalam sistem tumbuh-tumbuhan (taksonomi), tanaman wortel diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom   : Plantae
Divisio      : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas        : Dicotyledon
Ordo        : Umbelliferales
Family      : Umbelliferae
Genus      : Daucus
Species     : Daucus carota L.  (Cahyono, 2002 dalam (Pohan, 2008)).
Hasil dari Pegamatan Mikroskop :
a)    Dinding Sel
Dinding sel merupakan struktur diluar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa dan ligninsebagai penyusun penting). Fungsinya, yaitu memberikan perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel itu sendiri, mencegah kelebihan air yang masuk dalam sel serta mengalirkan cairan melalui plasmodesmata.
b)   Membrane Sel
Membran sel fitur universal yang di miliki oleh semua jenis sel, berupa lapisan antarmuka yang disebut membran plasma, yang memisahkan sel dengan lingkungan di luar sel terutama untuk melindungi inti sel dan sistem kelangsungan hidup yang bekerja di dalam sitoplasma. Adapun Fungsi membran sel, yaitu Melindungi isi sel agar tidak keluar meninggalkan sel, Mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungan luar, Mengontrol metabolisme zat-zat tertentu yang diperlukan oleh sel, serta Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel.
c)    Kloroplas
Kloroplast yaitu plastida yang mengandung pigmen berwarna hijau karena mengandung klorofil, sebelah luar kloroplas di batasi membran  rangkap. Batas luar membran melingkupi matriks disebut stroma, membran dalam terlipat berpasangan disebut lamela. Lamela membesar membentuk gelembung pipih terbungkus membran disebut tilakoid, tumpukan tilakoid disebut grana. Fungsinya sebagai tempat terjadinya fotosintesis.
d)    Nukleus
Nukleus (inti sel)  merupakan komponen utama dalam sel yang berfungsi mengatur aktivitas sel dan organel sel.
B.    Umbi Kentang
KLASIFIKASI :
Kingdom             : Plantae
Sub-kingdom       : Tracheobionta
Super-Divisi         : Spermatophyta
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                 : Magnoliopsida
Sub Kelas           : Asteridae
Ordo                  : Solanales
Famili                 : Solanaceae
Genus                : Solanum
Spesies              : Solanum tuberosum L.
Hasil dari pengamatan Mikroskop
a)    Amilum
Amilum adalah  merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik yang ada di dalam plastida. Amilum pada kentang merupakan amilum setengah majemuk diadelf ,amilum  majemuk diadelf adalah butir amilum yang mempunyai lebih dari satu hilum yang masing-masing dikelilingi lamella bersama.
b)   Hillus
Hillus merupakan titik awal terbentuknya amilum.
c)    Lamela
Lamella adalah lapisan pada amilum. Lamella terbentuk karena pemadatan molekul dan perbedaan kadar air pada awal pertumbuhan amilum.
C.    Batang Cabai
Klasifikasi Cabai
Kingdom             : Plantae
Subkingdom        : Tracheobionta
Super Divisi         : Spermatophyta
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                 : Magnoliopsida
Sub Kelas           : Asteridae
Ordo                  : Solanales
Famili                 : Solanaceae
Genus                : Capsicum
Spesies              : Capsicum annum L.
Hasil Pengamatan Mikroskop :
Pada pengamatan sayatan tipis Batang Cabe dengan perbesaran 10×10, dapat terlihat epidermis, korteks, floem, kambium, xylem dan empulur. Batang cabe termasuk tipe bikolateral dan mempunyai berkas pembuluh tipe kolateral terbuka dan berkas pengangkutnya berada teratur di dalam lingkaran.
Epidermis pada batang adalah sel hidup yang mampu bermitosis, hal ini penting dalam upaya memperluas permukaan apabila terjadi tekanan dari dalam akibat pertumbuhan sekunder. Korteks adalah kawasan diantara epidermis dan sel silinder pembuluh paling luar, korteks batang terdiri dari parenkim yang berisi kloroplas. Di tepi luar sering terdapat kolenkim dan sklerenkim. Batas antara korteks dan daerah pembuluh atau pengangkut tidak jelas karena sering tidak ditemukan endodermis apalagi pada batang yang masih muda (Hidayat, 1995).


BAB IV
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang saya praktikum diatas adalah :
Sel merupakan unit terkecil dari mahluk hidup. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh  karena itu,  sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Semua organisme seluler terbagi ke dalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari selnya yaitu organisme prokariota dan organisme eukariota.
Komponen utama sel tumbuhan adalah dinding sel, sitoplasma, dan inti. Didalam sitoplasma terdapat retikulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, plastida, badan mikro, ribosom, sferosom, mikrotubula, vakuola, dan benda ergartis.


DAFTAR PUSTAKA