Selasa, 10 April 2012

CONTOH DRAMA KOMUNIKASI TERAPEUTIK


DRAMA KOMUNIKASI TERAPEUTIK

            Suatu hari di Jln. Baypass terjadi kecelakaan, seorang gadis yang mengendarai sepeda motor menabrak tiang pembatas jalan. Gadis itu mengalami luka pada daerah tangan dan kakinya dan ia langsung dilarikan ke Rumah Sakit sambil meraung-raung kesakitan.
Pasien              : aduh....aduh sakit sekali.
Perawat           : sabar... ya mbak. Sakitnya hanya sebentar nanti setelah diobati   
                          pasti sakitnya hilang.
            Selang beberapa menit kemudian, keluarga gadis itu datang dengan wajah yang cemas dan tegang.
Eka                  : dedi dimana Arin...?
Dedi                : m.... nggak tahu aku juga. Coba kita cari di ruang UGD mungkin
  dia disana.
                        Sesampainya di ruang UGD, Eka dan Dedi melihat Arin yang masih meraung-raung kesakitan, lalu mereka menghampiri Arin.
Eka                  : Arin....gimana keadaanmu? Apanya yang sakit dan luka?
Arin                 : Aduh...semua badanku terasa sakit dari tangan, siku, lutut, kaki...
  aduh sakit sekali.
Perawat           : tolong ya mas-mas ini tunggu diluar biar kami bisa mengobati 
  pasien dengan cepat.
Eka & Dedi     : Baiklah sus.....
            Setelah Arin, selesai diobati ia dipindahkan ke ruangan perawatan. Setelah tiga hari kemudian perawat datang ke ruangan Arin dirawat untuk mengganti balutan lukanya.
Perawat           : Selamat siang mbak, saya perawat Ayu akan mengganti balutan 
  lukanya mbak. Oh ya mbak gimana rasanya setelah beberapa hari
  dirawat disini?
Arin                 : Rasanya nyaman kok... udah agak mendingan rasa sakitnya, tapi
  saya pingin cepet pulang soalnya udah kangen sama papa &
  mama.
Eka                  : Iya nih sus... kapan adik saya bisa pulang? Soalnya biayanya
  tidak mendukung nih.... udah kere gitu deh...
perawat            : Kalau soal itu tergantung dari kesembuhan adiknya mas......
                                      baiklah mbak saya akan mulai mengganti balutan lukanya mbak.
Arin                 : Nggak sakit kan sus... ih aku takut....
Dedi                : Udah...udah nggak apa-apa kok.
Eka                  : kok pakai diganti segala balutannya? Biarin aja je sus kan nggak
  usah repot-repot jadinya.
Perawat           : Tujuan dari penggantian balutan luka untuk mencegah terjadinya
                          Infeksi serta memberikan rasa nyaman pada adik mas.
Dedi                : oh...begitu toh...hahaha aku baru tahu nih
            Perawat kemudian melakukan prosedur pelaksanaan penggantian balutan luka sambil menjelaskan langkah demi langkah kepada pasien.
Perawat           : Mbak balutan luka mbak akan dibuka terus dibersihkan setelah itu
                          Diberi betadine dan ditutup kembali dengan has kemudian
  diplester.
Arin                 : Udah selesai ya sus...  aduh udah bosen nih.....
Perawat           : Udah...udah selesai kok mbak perawatannya. Jadi mbak bisa
  istirahat.
Eka                  : Kok cepet banget sih..... kayak kilat
Dedi                : Iya nih kayak kilat... cepet banget....
Perawat           : Baiklah mas dan mbak perawatan lukanya telah selesai. Jadi
  mbak bisa istirahat agar lekas sembuh.
                        Setelah perawatan selesai, perawat meninggalkan ruangan itu dan drama kami pun berakhir. Terima kasih atas perhatiannya.

Rabu, 07 Maret 2012

KOMPOSISI KARAWITAN DAN PENGERTIAN GILAK


BAB I : PENDAHULUAN

1.1  Estetika Karawitan
Estetika berasal dari bahasa Yunani “aisthetika” artinya hal-hal yang dapat ditangkap oleh panca indera. Pengertian estetika sebagai filsafat, hakekatnya telah menempatkan pada satu titik dikotomis antara realitas dan abstraksi, dan juga antara keindahan dan makna.  Estetika tidak lagi menyimak keindahan dalam pengertian konfensional, melainkan telah bergeser kesebuah wacana dan fenomena. Estetika karya seni modern jika dipahami melalui pemahaman filsafat seni yang merujuk pada konsep-konsep keindahan jaman Yunani (abad pertengahan), akan mengalami penciutan atau pembunuhan preseptual, karena estetika bukan hanya simbolisasi dan makna, melainkan juga daya. 
Estetika karawitan dapat kita lihat dari aspek ide yang terkandung didalamnya, bentuk penyajiannya, penampilan yang ditunjukkan, keselarasan dan keserasian bunyinya. Jadi, dapat dikatakan bahwa estetika karawitan sangat penting ada dalam suatu seni karawitan untuk menunjang segala yang ada didalamnya.

2.1  Pengertian Karawitan
Karawitan berasal dari bahasa jawa rawit berarti rumit, berbelit – belit, tetapi rawit juga bararti halus, cantik, berliku-liku, indah dan enak. Kata jawa karawitan khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan, musik Indonesia yang bersistem nada nondiatonis ( dalam laras slendro dan pelog ) yang garapan-garapannya menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, pathet dan aturan garap dalam bentuk sajian instrumental, vokal dan campuran yang indah didengar.

3.1  Macam-Macam Karawitan
             a. Kerawitan vocal adalah music yang mempergunakan suara manusia sebagai sumber bunyi.  
          Contohnya: Sekar Rare , Sekar Alit/ Tembang Macepat , Sekar Madya , dan Sekar Agung.
                        b.  Karawitan instrumental (gamelan) adalah karawitan yang dihasilkan dari beberapa alat/ satu alat.  
                Contohnya: Golongan Tua , Golongan Madya ,dan  Golongan Baru
                       c. Karawitan vocal instrumental adalah karawitan dimana terdapat unsur gabungan antara suara manusia  
               dengan alat musik. Contohnya: Gegitan



BAB II : ISI

1.1  Komposisi Karawitan
Komposisi berasal dai kata "Komponieren" yang digunakan oleh pujangga Jerman yaitu Johann Wolfgang Goethe (1749-1832) untuk menadai cara-cara menggubah (komponier-ern) musik pada abad-abad sebelumnya (abad 15-17), dimana suara atau lagu utama akan diikuti oleh susunan suara-suara lainnya yang dikoordinasikan, ditata, atau dirangkai di bawah lagu utama yang disebut cantus. Komposisi dapat dikatakan sebagai suatu potongan nada atau musik yang dibuat oleh komponis untuk menghasilkan nada atau suara yang indah. Dengan memadukan bentuk musik, harmoni, orkestrasi, nada pengiring, dan segala hal tentang alat musik dan bagaimana menulisnya dengan baik agar menghasilkan suara merdu.
a.  Klasik adalah sebuah karya karawitan baik vocal maupun instrumental yang telah memiliki pakem (suatu aturan dalam karawitan / hukum lagu) atau yang sangat ketat baik menyangkut struktur / jajar pageh maupun pola-pola melody dan ritme. Contohnya : tabuh gilak, tabuh lelambatan, tabuh 3, tabuh 4, tabuh 5, tabuh 6, tabuh 8.
b.   Kreasi adalah karya musik yang masih memegang aturan secara klasik sehingga nuansa tradisinya sangat kental dan tidak terlalu keluar dari kaidah klasik. Contohnya : tabuh kreasi..             
 c.   Modern adalah sebuah karya music yang mencerminkan sebuah peradaban baru yang fenomenanya     
                kekinian dan tidak terlalu terikat oleh kaidah-kaidah tradisi/ klasik. Contohnya : Band , Marcing Band    
                dan Music Dance.
          d.   Kontemporer adalah sebuah karya music yang mengutamakan kebebasan baik menyangkut konsep,  
                teknis, maupun penyajian termasuk pemakaian alat-alat yang notabena bukan tergolong alat musik.
          Contohnya : penggunaan sapu lidi, penggunaan alat-alat dapur (panci), penggunaan botol bekas yang 
          kemudian dikemas dalam bentuk musik yang harmonis dan indah.

2.1  Dasar Keindahan Sebuah Komposisi
a)    Ide merupakan sesuatu yang sangat penting dalam proses kehidupan manusia. Ide yang cemerlang selalu dibutuhkan saat kita sedang mencari solusi dalam memecahkan masalah. Apapun jenis kegiatan, pekerjaan, usaha manusia untuk kelangsungan hidupnya tidak pernah terlepas dengan istilah Ide.
b)   Bentuk merupakan penerapan dari ide yang telah ditentukan dimana terdapat pokok permasalahan dalam karya komposisi serta mencerminkan isi dari karya tersebut.
c)     Penampilan merupakan aspek pendukung dari penyajian sebuah karya seni termasuk karya komposisi dimana keindahannya dapat dirasakan.

3.1  Keindahan Komposisi
Keindahan komposisi suatu gamelan ditentukan oleh :
·   Faktor-faktor komposisi atau struktur dipengaruhi oleh struktur, penonjolan, media, metode dari keempat itu terbentuklah gending.
·       Suara dan laras gamelan, ada (2) laras yang digunakan dalam membuat atau memainkan suatu musik yaitu laras pelog dan laras selendro.
·        Tata cara menyuarakan gamelan.
·         Keterampilan pemain.
·         Penjiwaan pemain gending.
·         Pengaturan ornamen-ornamen.

·         Kekompakan dan keharmonisan.

4.1  Pengertian Gilak 
Gilak adalah suatu komposisi yang memiliki ukuran lagu pendek yang terdiri atas 8-32 ketukan dalam suatu gong atau satu putararan melody. Dalam membuat komposisi gilak yang terdiri dari lebih dari satu baris yang biasanya 4 baris diusahakan memiliki motif yang berbeda.


BAB III : PENUTUP

KESIMPULAN :
Dapat dikatakan bahwa estetika karawitan sangat penting ada dalam suatu seni karawitan untuk menunjang segala yang ada didalamnya. Karawitan adalah seni music tradisi yang mempergunakan suara manusia dan alat music sebagai sumber bunyinya. Komposisi karawitan dapat dikatakan sebagai suatu potongan nada atau musik yang dibuat oleh komponis untuk menghasilkan nada atau suara yang indah. Dengan memadukan bentuk musik, harmoni, orkestrasi, nada pengiring, dan segala hal tentang alat musik dan bagaimana menulisnya dengan baik agar menghasilkan suara merdu.

Rabu, 22 Februari 2012

mengelola konflik


1.       Identifikasi konflik
-          Pengertian konflik
Konflik berasal dari bahasa latin yaitu configere yang bearti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai sutu proses sosial antara dua orang atau lebih atau kelompok dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lainnya, mengahancurkannya atau membuat tidak berdaya.

Menurut Daniel WEBSTER, maka pengertian konflik adalah sebagai berikut :
-       Persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok(pertentangan pendapat, kepentingan,dls).
-       Perselisihan
-       Perseteruan



Menurut Luthans(1981), konflik adalah keadaan yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentangan.

-          Penyebab konflik
Faktor yang menyebabkan terjadinya konflik dalam perusahaan
-       Gaya seseorang dalam bekerja
Misalkan dalam hal belajar, ada siswa yang suka belajar pada situasi sepi, ada siswa yang suka belajar dengan mendengarkan musik, ada siswa suka belajar berkelompok, ada siswa suka belajar sendiri. Jika gaya belajar siswa yang berbeda ini disatukan dalam hal belajar, maka dimungkinkan akan terjadi konflik.

-       Ketidakjelasan organisasi
Ketidak jelasan organisasi akan memunculkan ketidakjelasan dalam pembagian tugas/jon discription. Hal ini akan memungkinkan terjadinya benturan dalam hal bekerja, yang cendrung menimbulkan konflik.

-       Perbedaan pendapat
Perbedaan pendapat yang tidak menemukan kesepakatan, memiliki kecendrungan besar terjadinya konflik.

-       Masalah komunikasi
Miss comunication, salah paham/pengertian dapat menimbulkan konflik

Faktor penyebab konflik sosial
-       Perbedaan individu
Setiap individu memiliki kepribadian yang unik, artinya berbeda stu sama lainnya. Misalnya ada orang menyenangi musik yang slow, ada yang menyenangi musik rock/keras, ada yang tidak menyenangi musik, dll.

-       Perbedaan latar belakang kebudayaan
Setiap kelompok masyarakat mungkin memiliki kebudayaan yang berbeda. Misalnya masyarakat di desa Trunyan tidak mengubur mayatnya di kuburan, sementara budaya masyarakat lainnya mengubur mayatnya.

-       Perbedaan kepentingan
Setiap pribadi/kelompok orang memiliki kepentingan yang berbeda, misalnya kelompok karyawan/buruh menginginkan upah yang tinggi demi kesejahteraan yang lebih baik, sementara pimpinan perusahaan memberikan upah yang minim untuk memperbesar keuntungan dan memperbesar perusahaan.

-       Perubahan yang cepat
Perubahan selalu dan pasti akan terjadi, tapi tatkala perubahan terjadi terlalu cepat, dimungkinkan akan terjadi konflik.
-          Sumber konflik
-       Persaingan sumber-sumber
Sumber-sumber(barang) yang langka disatu sisi, sedangkan disisi lain dibutuhkan oleh banyak orang, cendrung menimbulkan adanya perebutan sumber-sumber(barang) tersebut.

-       Rintangan dalam berkomunikasi
Hambatan dalam berkomunikasi yang disebabkan misalnya perbedaan bahasa, perbedaan intonasi bahasa, kesulitan dalam pendengaran, kesulitan dalam pengucapan kata dengan benar, merupakan sumber konflik.

-       Ketergantungan tugas
Adanya pekerjaan yang dikerjakan secara berrantai(sistem ban berjalan),  jika tahapan sebelumnya belum selesai, maka tahapan selanjutnya tidak bisa bekerja. Contoh dalam pekerjaan membatik : ada bagian membuat pola, bagian mewarnai pola, bagian pencelupan, dll.

-          Tahapan terjadinya konflik
-       Perselisihan kecil
-       Tantangan yang lebih besar
-       Pertarungan/perseteruan terbuka

-          Jenis-jenis konflik
-       Menurut Polak M(1982)
-       Konflik antar kelompok
-       Konflik intern dalam kelompok
-       Konflik antar individu
-       Konflik intern individu

-       Menurut Soekanto S(1981)
-       Konflik pribadi
-       Konflik rasial
-       Konflik antar kelas sosial
-       Konflik politik antar golongan masyarakat
-       Konflik berskala internasional


-       Menurut Handoko,T.H(1992)
-       Konflik dalam diri individu
-       Konflik antar individu dalam organisasi
-       Konflik antar individu dengan kelompok
-       Konflik antar kelompok
-       Konflik antar organisasi

-       Menurut Owns Winardi, Davis, dan Newstron
-       Intrapersonal conflict/konflik dalam diri sendiri
-       Interpersonal conflict/konflik antar individu
-       Intragroup conflict/konflik antar anggota suatu organisasi
-       Intergroup conflict/konflik antar kelompok
-       Interorganization conflict/konflik antar otganisasi

-       Menurut Ursula Lehr(1980)
-       Konflik antara anak dengan orang tua
-       KonKonflik dengan sanak keluarga
-       Konflik dengan orang lain
-       Konflik antara suami dengan istri
-       Konflik di sekolah
-       Konflik dalam pemilihan pekerjaan
-       Konflik agama
-       Konflik pribadi

-       Menurut Lewis A. Coser
-       Konflik realistis
Adalah konflik yang benar-benar nampak, seperti misalnya pemogokan buruh, tawuran pelajar, perkelahian, dls.

-       Konflik non reslistis
Adalah konflik yang sesungguhnya ada, tetapi tan ditampakkan secara kasat mata, seperti misalnya penggunaan ilmu gaib.
-          Tipe konflik
-       Konflik fungsional
Adalah konflik yang mampu memperbaiki/meningkatkan prestasi.

-       Konflik tidak fungsional
Adalah konflik yang menyebabkan menurunnya(memperburuk) prestasi.

-          Dampak konflik
-       Dampak positif/manfaat ( menurut Du Brin, A.J )
-       Dapat menimbulkan perubahan secara konstruktif
-       Segala daya dan motivasi tertuju pada pencapaian tujuan
-       Merangsang inovasi dan keeratan kelompok
-       Menggantikan tujuan yang tidak relevan
-       Manajemen konflik dapat menguntungkan organisasi
-       Dapat mengurangi ketegangan dalam bekerja

-       Dampak negatif( menurut Edelman, R.J )
-       Terjadinya gangguan psikologis
-       Gangguan fisik
-       Gangguan tingkah laku
-       Dapat menimbulkan stres
-       Menurunnya kepuasan kerja
-       Kepercayaan merosot
-       Waktu terbuang sia-sia
-       Konsentrasi kerja merosot
-       Saling tak masuk kerja
-       Produktivitas menurun
-       Pengambilan keputusan terganggu
-          Mengelola konflik
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola konflik, antara lain : menyimak proses terjadinya konflik, mengetahui sebab-sebab terjadinya konflik, membedakan jenis-jenis konflik, memilih pendekatan yang tepat, mengantisipasi kemungkinan dampak yang merugikan organisasi. Model/gaya mengelola konflik, antara lain :
-       Kolaborasi(kerjasama)
Gaya mengelola konflik yang mengusahakan agar terjadi kerjasama yang baik antara mereka yang berkonflik, sehingga sama-sama merasa diuntungkan.

-       Mengikuti kemauan orang lain
Menilai orang lain lebih tinggi dan patut dituruti, dibanding diri sendiri ( mengalah).

-       Menonjolkan kemauan sendiri(mendominasi)/Dominating style/Forcing
Memaksakan kemauan sendiri, dan memandang orang lain kurang penting.


-       Menghindari/Avoiding
Menghindakan terjadi konflik, dengan pengalihan perhatian atau mengulur-ulur waktu

-       Kompromi/compromising
Mencari jalan tengah dari berbagai kepentingan yang berbeda, yang dapat diterima oleh semua pihak.

2.       Mengatasi konflik
-          Hindari sumber konflik
Artinya lakukan langkah menjauhi sumber-sumber yang dimungkinkan menciptakan/menimbulkan konflik. Kita tidak perlu menguras tenaga, pikiran dan waktu untuk mencoba mengubah mereka(lawan konflik), ataupun mengubah diri kita sendiri( menurut daniel Robin ).

-          Netralisasi sikap
Menurut Robin, bila tidak bisa menghindar atau terpaksa harus berhadapan dengan mereka(sumber konflik), maka yang dilakukan adalah menetralisasi diri yaitu tidak menunjukkan sikap konfrontasi atau sikap yang menyebalkan mereka(tidak terpengaruh dan tidak mempengaruhi).
-          Ubah sikap kita
Adalah sulit untuk merubah pendirian orang lain, dan akan lebih mudah merubah diri sendiri. Agar tidak terjadi konflik, sesuaikan sikap kita dengan kemauan mereka(mengalah demi sebuah kemenangan, kemenangan terhindar dari konflik).

-          Blending
Jika bisa, lakukan kompromi untuk mencari kesamaan-kesamaan dalam perbedaan. Berangkat dari kesamaan-kesamaan tersebut kita kurangi perbedaan, sehingga sampai pada satu titik tengah yang sama-sama bisa diterima oleh semua pihak.

-          Undestanding
Mencoba memahami dasar/alasan-alasan pikiran mereka yang berbeda dengan kita. Dengan memahami itu, maka kita bisa mencari cara untuk menyelesaikan masalah.

Selasa, 21 Februari 2012

sikap pantang menyerah dan ulet


1.       Hakikat sikap pantang menyerah dan ulet
a.       Pengertian pantang menyerah
Bagi seorang wirausaha, sikap pantang menyerah dan ulet adalah sikap yang tidak mudah patah semangat dalam menghadapi berbagai rintangan, selalu bekerja keras untuk mewujudkan tujuan, menganggap rintangan/hambatan selalu ada dalam setiap kegiatan yang harus dihadapi.
Mereka yang menyerah sebelum mencapai tujuan, mereka adalah orang-orang yang gagal dan tak akan pernah sukses.

b.      Perilaku yang terkait dengan sikap pantang menyerah dan ulet
-          Perilaku kerja keras
Perilaku dimana dalam mengerjakan sesuatu dilakukan secara bersungguh-sungguh, tanpa mengenal lelah demi tercapainya tujuan yang diinginkan.

-          Perilaku keyakinan diri/optimis
Adalah sikap perilaku yang tidak ragu-ragu, selalu percaya diri bahwa sesuatu yang diinginkan pasti akan tercapai.Pasti bisa........

-          Perilaku kemauan keras/semangat
Motor penggerak dari kerja keras adalah kemauan yang tinggi, didorong oleh semangat yang tinggi(tidak loyo). Mereka yang memiliki sikap pantang menyerah, akan selalu dalam keadaan bersemangat.


-          Perilaku berjiwa sabar dan tidak putus asa
Seorang wirausaha harus memahami bahwa kata sukses dan gagal selalu berdampingan. Tatkala sukses tidak menjadikan besar kepala/sombong. Demikian pula tatkala belum berhasil, tidak menjadikan putus asa. Kegagalan adalah awal dari kesuksesan. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Untuk itu tetaplah berusaha.............

-          Perilaku selalu ingin maju
Seseorang yang bermental wirausaha tidak pernah puas dengan apa yang telah dicapainya saat ini. Mereka selalu ingin mencapai yang lebih baik dan lebih baik di saat berikutnya. Untuk mewujudkan semua ini dibutuhkan perilaku, antara lain :
-       Disiplin, yaitu mentaati segala aturan yang berlaku
-       Komitmen tinggi, selalu menepati janji/kesepatakatan diri
-       Jujur, mengatakan dengan benar sesuai dengan realita/kenyataan
-       Kreatif dan inovatif, berpikir dan berbuat untuk menciptakan hal-hal yang baru
-       Mandiri, tidak ketergantungan dengan orang lain, mampu mengerjakan sendiri
-       Realistis, berpikir sesuai dengan akal sehat(tidak muluk-muluk)

-          Perilaku senang dengan pekerjaannya
Waktu kerja yang lama akan terasa singkat, pekerjaan yang berat akan terasa ringan, perjalanan yang jauh akan terasa dekat, ini semua jika kita mampu menyenangi pekerjaan. Menyenangi bekerja di depan komputer, maka waktu 8 jam akan terasa tidak lebih dari 1 jam.

-          Perilaku selalu mencari sesuatu yang baru
Terkadang orang ingin berbeda dengan yang lainnya. Untuk bisa berbeda, tentu diperlukan pemikiran yang mengarah pada terciptanya sesuatu yang baru.

c.       Strategi membangun sikap pantang menyerah
-          Jangan mudah menyerah dan akui kelemahan/kekurangan diri
-          Motivasi diri sendiri
-          Optimis bahwa segalanya akan berhasil dengan baik
-          Terfokuslah pada tujuan, bukan hambatan
-          Berani mengambil seriko
-          Berani menghadapi tantangan
-          Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan
-          Teruslah berusaha
-          Jangan terpengaruh pada kegagalan orang lain

d.      Manfaat sikap pantang menyerah
-          Memberikan semangat dalam berusaha
-          Meningkatkan prestasi kerja
-          Meningkatkan keberhasilan kerja


2.       Ulet
a.       Pengertian ulet
Seseorang dikatakan memiliki sikap ulet, jika memiliki kepribadian tangguh, kuat, tidak mudah putus asa, memiliki cita-cita tinggi. Selain itu, seorang yang dikatakan ulet adalah mereka yang mencurahkan tenaga, pikiran, waktu serta harta untuk tercapainya keberhasilan.

b.      Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap ulet
-          Pembawaan
Diakui memang ada orang yang memang memiliki perilaku ulet sebagai pembawaan kelahirannya. Bisa juga karena keturunan, dimana bapak dan ibuknya adalah orang-orang yang ulet, maka terlahirlah kemudian anak dengan pribadi yang let.

-          Pendidikan pelatihan
Selain pembawaan, pendidikan dan pelatihan sangat mendukung munculnya sikap ulet. Dengan pendidikan dan pelatihan, yang belum tahu menjadi tahu, yang belum bisa menjadi bisa, maka akan tumbuh sikap ulet.

-          Lingkungan
Lingkungan sekitar yang malas akan menggiring kita menjadi malas. Sebaliknya lingkungan dimana orang-orangnya semua rajin, gesit, kerja pagi pulang malam, maka kita juga akan termotivasi untuk bersikap seperti itu.

-          Pengalaman
Pengalaman yang baik/berhasil tentu akan mendorong/memotivasi tumbuhnya sikap untuk selalu berusaha melakukan hal tersebut. Jatuh bangunnya suatu karir usaha, menambah deretan panjang pengalaman yang dimiliki. Hal ini akan memberikan dorongan untuk selalu berbuat dan bersikap ulet, agar tidak terjatuh lebih dalam.

-          Motivasi
Obsesi untuk keberhasilan mencapai sebuah tujuan, akan sangat memberikan dorongan/motivasi untuk bersikap lebih baik.

c.       Membina sikap ulet
Cara/latihan untuk menumbuhkan sikap ulet
-          Mulailah mencintai pekerjaan yang dikerjakan
-          Tumbuhkan sikap optimis bahwa sesuatu tujuan akan tercapai hanya dengan ulet
-          Buatlah inovasi dalam kerangka kerja, sehingga memudahkan dalam bekerja
-          Bersikaplah fleksibel dan toleran dalam menghadapi tantangan
-          Tumbuhkanlah sikap kesabaran