BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Estetika Karawitan
Estetika
berasal dari bahasa Yunani “aisthetika” artinya hal-hal yang dapat ditangkap
oleh panca indera. Pengertian estetika sebagai filsafat, hakekatnya telah
menempatkan pada satu titik dikotomis antara realitas dan abstraksi, dan juga
antara keindahan dan makna. Estetika
tidak lagi menyimak keindahan dalam pengertian konfensional, melainkan telah
bergeser kesebuah wacana dan fenomena. Estetika karya seni modern jika dipahami
melalui pemahaman filsafat seni yang merujuk pada konsep-konsep keindahan jaman
Yunani (abad pertengahan), akan mengalami penciutan atau pembunuhan preseptual,
karena estetika bukan hanya simbolisasi dan makna, melainkan juga daya.
Estetika
karawitan dapat kita lihat dari aspek ide yang terkandung didalamnya, bentuk
penyajiannya, penampilan yang ditunjukkan, keselarasan dan keserasian bunyinya.
Jadi, dapat dikatakan bahwa estetika karawitan sangat penting ada dalam suatu
seni karawitan untuk menunjang segala yang ada didalamnya.
2.1 Pengertian Karawitan
Karawitan
berasal dari bahasa jawa rawit berarti rumit, berbelit – belit, tetapi rawit
juga bararti halus, cantik, berliku-liku, indah dan enak. Kata jawa karawitan
khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan, musik Indonesia yang
bersistem nada nondiatonis ( dalam laras slendro dan pelog ) yang
garapan-garapannya menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memiliki
fungsi, pathet dan aturan garap dalam bentuk sajian instrumental, vokal dan
campuran yang indah didengar.
3.1 Macam-Macam Karawitan
a. Kerawitan vocal adalah
music yang mempergunakan suara manusia sebagai sumber bunyi.
Contohnya: Sekar
Rare , Sekar Alit/ Tembang Macepat , Sekar Madya , dan Sekar Agung.
b. Karawitan
instrumental (gamelan) adalah karawitan yang dihasilkan dari beberapa alat/
satu alat.
Contohnya: Golongan Tua , Golongan Madya ,dan Golongan Baru
c. Karawitan vocal instrumental adalah karawitan dimana terdapat
unsur gabungan antara suara manusia
dengan alat musik. Contohnya: Gegitan
BAB
II : ISI
1.1 Komposisi Karawitan
Komposisi berasal dai kata "Komponieren" yang digunakan oleh
pujangga Jerman yaitu Johann
Wolfgang Goethe (1749-1832) untuk
menadai cara-cara menggubah (komponier-ern) musik pada abad-abad sebelumnya
(abad 15-17), dimana suara atau lagu utama akan diikuti oleh susunan
suara-suara lainnya yang dikoordinasikan, ditata, atau dirangkai di bawah lagu
utama yang disebut cantus. Komposisi dapat dikatakan sebagai suatu
potongan nada atau musik yang dibuat oleh komponis untuk menghasilkan nada atau
suara yang indah. Dengan memadukan bentuk musik, harmoni, orkestrasi, nada
pengiring, dan segala hal tentang alat musik dan bagaimana
menulisnya dengan baik agar menghasilkan suara merdu.
a. Klasik adalah sebuah karya karawitan baik vocal maupun
instrumental yang telah memiliki pakem (suatu aturan dalam karawitan / hukum
lagu) atau yang sangat ketat baik menyangkut struktur / jajar pageh maupun pola-pola melody dan ritme. Contohnya : tabuh gilak,
tabuh lelambatan, tabuh 3, tabuh 4, tabuh 5, tabuh 6, tabuh 8.
b. Kreasi adalah karya musik yang masih memegang aturan
secara klasik sehingga nuansa tradisinya sangat kental dan tidak terlalu keluar dari kaidah klasik. Contohnya : tabuh kreasi..
c. Modern adalah sebuah karya music yang mencerminkan sebuah peradaban baru yang fenomenanya
c. Modern adalah sebuah karya music yang mencerminkan sebuah peradaban baru yang fenomenanya
kekinian dan tidak terlalu terikat oleh kaidah-kaidah tradisi/ klasik. Contohnya : Band
, Marcing Band
dan Music Dance.
d. Kontemporer adalah sebuah karya music yang mengutamakan kebebasan baik menyangkut konsep,
d. Kontemporer adalah sebuah karya music yang mengutamakan kebebasan baik menyangkut konsep,
teknis, maupun penyajian termasuk pemakaian alat-alat yang notabena bukan tergolong
alat musik.
Contohnya : penggunaan sapu lidi, penggunaan alat-alat dapur
(panci), penggunaan botol bekas yang
kemudian dikemas dalam bentuk musik yang
harmonis dan indah.
2.1 Dasar Keindahan Sebuah Komposisi
a) Ide merupakan
sesuatu yang sangat penting dalam proses kehidupan manusia. Ide yang
cemerlang selalu dibutuhkan saat kita sedang mencari solusi dalam memecahkan
masalah. Apapun jenis kegiatan, pekerjaan, usaha manusia untuk kelangsungan
hidupnya tidak pernah terlepas dengan istilah Ide.
b) Bentuk merupakan
penerapan dari ide yang telah ditentukan dimana terdapat pokok permasalahan
dalam karya komposisi serta mencerminkan isi dari karya tersebut.
c) Penampilan
merupakan aspek pendukung dari penyajian sebuah karya seni termasuk karya
komposisi dimana keindahannya dapat dirasakan.
3.1 Keindahan Komposisi
Keindahan komposisi
suatu gamelan ditentukan oleh :
· Faktor-faktor
komposisi atau struktur dipengaruhi oleh struktur, penonjolan, media, metode
dari keempat itu terbentuklah gending.
· Suara dan laras
gamelan, ada (2) laras yang digunakan dalam membuat atau memainkan suatu musik
yaitu laras pelog dan laras selendro.
· Tata cara menyuarakan
gamelan.
·
Keterampilan
pemain.
·
Penjiwaan pemain
gending.
·
Pengaturan
ornamen-ornamen.
·
Kekompakan dan
keharmonisan.
4.1
Pengertian Gilak
Gilak adalah suatu komposisi yang memiliki ukuran lagu pendek yang
terdiri atas 8-32 ketukan dalam suatu gong atau satu putararan melody. Dalam
membuat komposisi gilak yang terdiri dari lebih dari satu baris yang biasanya 4
baris diusahakan memiliki motif yang berbeda.
BAB III : PENUTUP
KESIMPULAN :
Dapat
dikatakan bahwa estetika karawitan sangat penting ada dalam suatu seni
karawitan untuk menunjang segala yang ada didalamnya. Karawitan adalah seni music
tradisi yang mempergunakan suara manusia dan alat music sebagai sumber bunyinya. Komposisi karawitan dapat dikatakan
sebagai suatu potongan nada atau musik yang dibuat oleh komponis untuk
menghasilkan nada atau suara yang indah. Dengan memadukan bentuk musik, harmoni, orkestrasi, nada
pengiring, dan segala hal tentang alat musik dan bagaimana
menulisnya dengan baik agar menghasilkan suara merdu.